Academic literature on the topic 'Wali'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Wali.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Wali"

1

Suryaningsih, Iin. "الولاء في الميراث (دراسة تحليلية من تحقيق كتاب الفرائض للشافعي –نموذجا-)." Buletin Al-Turas 19, no. 2 (January 23, 2018): 385–408. http://dx.doi.org/10.15408/bat.v19i2.3727.

Full text
Abstract:
الملخص الولاء فالإرث به ثابت بالإجماع. وبأنه صلى الله عليه وسلم : {ورث بنت حمزة رضي الله عنه من مولى له}رواه النسائي، وأعله بالإرسال إلا أنه يعمل به لاعتضاده بالإجماع، والمولى كان عتيقها لا عتيق أبيها على الصحيح. وعرف الشافعية بأن الولاء عصوبة ناشئة أخوية حدثت بعد زوال ملك متراضية عن عصوبة النسب، تقتضي للمعتق وعصبته الإرث وولاية النكاح والصلاة عليه والعقل عنه .ويقسم الولاء إلى أنواع ثلاثة: وهولاء العتاقة أو النعمة، وهو عصوبة سببها نعمة المعتق على رقيق سواء كان منجزا أو معلقا، تطوعا أو واجبا ولو بعوض. والأصل في ولاء العتاقة ما يلي:قوله الرسول صلى الله عليه وسلم: (الولاء لحمة كلحمة النسب لا يباع ولا يوهب). هذا حديث صحيح أورده الألباني. ورواه قوله الرسول صلى الله عليه وسلم: (إنما الولاء لمن أعتق). ولاء الموالاة، ويسمى ولاء المناصرة: وصورته هي أن يعقد شخص مع آخر ليس له أقارب عقد محالفة كأن يقول له: "أنت مولاي ترثني إذا مت، وتعقل عني إذا جنيت". ولاء الإمامة: فقد ذهب إلى الإرث بولاء الإمامة الشيعية الإمامية فقط، فالإمام إذا كان ظاهرا يعتبر وارث من لا وارث له من قريب أو مولى عتاقة أو مولى موالاة. فبهذا البحث العلمي، نتكلم عن الولاء ودوره في ميراثه ومع أن الولاء من أسباب الإرث الخمس، فضروري لنا أن نتوقف لمدة طويلة لكي نفرق البيان الصحيح من خبراء عالمنا الجليل الخاص بمجال هذا العلم الدقيق مع البيان الذي ينتشر ويجري في دور حياة مجتمعنا الحاضر.الكلمات الأسسية : الولاء، الميراث، الإرث، الموالاة، المناصرة--- Naskah ulama yang dikaji dalam artikel ini adalah karya Imam Syafii yang berjudul al-Wala’ fi al-Mirats (Kedudukan Wali dalam Hukum Waris). Tulisan ini akan mengkaji naskah dari segi kandungan isi. Selain itu, naskah juga dijelaskan menggunakan sumber-sumber lain dari pandangan ulama dari mazhab yang berbeda yang tentu saja dikaitkan dengan berbagai dalil yang menjadi dasar argumentasinya. Dari hasil kajian diperoleh beberapa poin penting, yaitu bahwa seorang wali berhak mendapatkan waris dari orang yang diwalkannya berdasarkan Hadis Rasulullah Saw dan ijmak ulama. Wali yang berhak mendapatkan warisan ada tiga macam, yaitu wali atas budak (wala’ al-‘ataqah) sehingga ia mewarisi dari budaknya, wali penolong (wala’ al-muwalah/munashirah) sehingga ia mewarisi dari orang ada hubungan persahabatan/perjanjian, dan wali pemerintah (wala’ al-imamah) sehingga mewarisi orang yang tidak memiliki pewaris. Kata kunci: wala’, mirats, irts, muwalah, munashirah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Moch. Azis Qoharuddin. "Kedudukan Wali Adhal Dalam Perkawinan." El-Faqih : Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam 4, no. 2 (October 30, 2018): 99–122. http://dx.doi.org/10.29062/faqih.v4i2.44.

Full text
Abstract:
Menurut Wah}bah Zuhayliy, wali merupakan orang yang mempunyai otoritas penuh dalam pernikahan puterinya. Oleh sebab itu wali adalah orang yang berhak menikahkan atau memberikan izin untuk menikah. Hal yang paling prinsip adalah izin atau restu dari seorang wali, baik ia yang menikahkan sendiri atau mewakilinya. Perwalian disebut juga wilayah yang berarti penguasaan dan perlindungan. Sedangkan menurut istilah, wali adalah pertanggung jawaban tindakan, pengawasan oleh orang dewasa yang cakap terhadap orang yang ada di bawah umur dalam hal pengurusan diri pribadi seseorang dan harta kekayaan. Atau dalam bahasa lain perwalian (wilayah) ialah penguasaan penuh yang diberikan oleh agama kepada seseorang untuk menguasai dan melindungi orang atau barang. Sebagian ulama, terutama dari kalangan H}anafiah, membedakan perwalian ke dalam tiga kelompok, yaitu perwalian terhadap jiwa (al-wala>yah ‘ala an-nafs), perwalian terhadap harta (al-walayah ‘ala al-mal), serta perwalian terhadap jiwa dan harta sekaligus (al-walayah ‘ala an-nafsi wa al-mali ma’an). Perwalian dalam nikah tergolong ke dalam al-walayah ‘ala an-nafs, yaitu perwalian yang bertalian dengan pengawasan (al-Isyraf) terhadap urusan yang berhubungan dengan masalah-masalah keluarga seperti perkawinan, pemeliharaan dan pendidikan anak, kesehatan, dan aktivitas anak (keluarga) yang hak kepengawasannya pada dasarnya berada di tangan ayah, atau kakek, dan para wali yang lain
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Jazari. "TIDAK SAHNYA PERWALIAN KARENA TIDAK SAH NYA PERNIKAHAN." MAQASHID Jurnal Hukum Islam 2, no. 2 (August 11, 2020): 59–78. http://dx.doi.org/10.35897/maqashid.v2i2.399.

Full text
Abstract:
Agama islam mengatur ketat dalam setiap masalah, agar manusia tidak terjerumus kedalam hal yang tidak diinginkan. Masalah perwalian menjadi hal yang sangat penting untuk dibahas. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang apa itu wali dalam ppernikahan, siapakah yang berhak menjadi wali? Dan apa saja syarat menjadi wali dalam perikahan? Serta bagaimana peran wali dalam pernikahan?. Serta bagaimana hukumnya jika menikah tanpa adanya wali?.Tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan apa itu wali dalam pernikahan, siapa saja yang berhak menjadi wali, syarat menjadi wali dalam perikahan, peran wali dalam pernikahan, hukumnya jika menikah tanpa adanya wali? Wali pernikahan selalu dari pihak ayah, dalam pernikahan hendaklah mengurutkan wali dari yang paling dekat (memperhatikan urutan), Wali yang paling akhir untuk menikahkan seorang wanita mslim ialah wali hakim, Ayah angkat dan saudara angkat tidaklah bisa menikahkan anak gadisnya, Begitu juga ayah tiri tidaklah bisa menjadi wali dalam pernikahan anak tirinya, Wali dalam pernikahan setiap orang berbeda disetiap kasus pernikahan, Pernikahan seorang wanita harus dengan wali, baik wali nasab (wali biologis) maupun wali hakim. Peran wali dalam pernikahan sangatlah diperlukan/penting. Di Indonesia berlaku setiap anak yang lahir dari hasil perzinahan menggunakan wali hakim. Hukum pernikahan seseorang yang menikah tanpa adanya wali adalah tidak sah pernikahannya. Jika ada wanita menikahkan dirinya dengan izin walinya atau tanpa izin walinya maka pernikahanny tidaklah sah (batal).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Zamani, Saif 'Adli. "PENGHULU SEBAGAI WALI HAKIM DALAM AKAD NIKAH (Studi Terhadap Penghulu Kantor Urusan Agama di Wilayah Kota Yogyakarta)." Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 12, no. 2 (October 29, 2020): 173. http://dx.doi.org/10.14421/ahwal.2019.12205.

Full text
Abstract:
Penghulu is a civil servant posted in the Office or Religious Affairs who has an obligation to become an marriage registrar. Despite as a marriage registrar, on behalf of the state, penghulu also has a duty to become marriage guardian (wali hakim) of bride candidate who does not have marriage guardian or the guardian refuses to become her guardian (taukil wali) . This paper comes to visit the practice of taukil wali and wali hakim among marriage registrars in Yogyakarta. Based on phenomenological perspective and gocusing on the reasons behind the practice of taukil wali and wali hakim, this article argued that there are two varians of taukil wali, e.i. tawkīl wali bi al-lisān and tawkīl wali bi al-lisān. Meanwhile, some reasons behind the practice of wali hakim are: the bride candidate does not have lineage guardian, missing guardian (mafqūd), the guardian rejects to wed the bride, and the guardian has legal obstacles.[Penghulu merupakan Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai pegawai pencatat perkawinan yang berada pada Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap Kecamatan. Selain bertugas sebagai Pegawai Pencatat Nikah, penghulu juga mempunyai tugas menjadi wali hakim bagi calon mempelai perempuan yang tidak mempunyai wali nasab atau karena sebab tertentu wali nasab tidak dapat menikahkannya. Tulisan ini membahas tentang praktik taukil wali kepada penghulu dan penghulu sebagai wali hakim di KUA Kota Yogyakarta. Fokus utama kajian tulisan ini adalah jenis taukil wali dan alasan para penghulu menjadi wali hakim. Data utama dari tulisan ini adalah hasil wawancara terhadap lima belas penghulu yang ada di empat belas KUA Kota Yogyakarta. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi yang berfokus pada pengalaman individu para penghulu, tulisan ini menyatakan bahwa terdapat dua jenis taukil wali kepada para penghulu di Kota Yogyakarta, yaitu taukil wali dengan ucapan langsung (tawkīl wali bi al-lisān) dan taukil wali dengan tulisan (tawkīl wali bi al-kitābah). Selain itu, terdapat beberapa sebab para penghulu menjadi wali hakim yaitu wali nasab habis, tidak mempunyai wali nasab, wali nasab mafqūd (tidak diketahui keberadaannya), wali nasab adhal (tidak mau menikahkan) atau wali nasab berhalangan secara hukum.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hafas, Imam. "PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN MENGGUNAKAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN." Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies 4, no. 1 (August 31, 2022): 74. http://dx.doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v4i1.3941.

Full text
Abstract:
Dalam perkawinan yang ada di Indonesia mewajibkan suatu wali nikah. Dimana wali nikah yang dimaksud adalah nasab dari seseorang untuk menjadi wali akan suatu perkawinan tersebut. Berbicara tentang wali nikah yang menjadi syarat wajib dalam suatu perkawinan, tidak memungkinkan akan tidak adanya wali nikah yang secara nasab. Dimana adanya perkawinan dalam hal wali nikah dapat terganti dengan adanya wali hakim, selain wali nasab yang dimaksud, wali hakim adalah sebagai pengganti dan secara hukum Islam dan hukum positif sah dalam penelitian ini mencoba untuk mengkaji akan suatu pelaksanaan yang ada di KUA Pademawu Pamekasan dengan suatu rumusan yaitu bagaimana pelaksanaan perkawinan dengan menggunakan wali hakim di KUA Pademawu Pamekasan? Dan apa saja faktor penyebab terjadinya pelaksanaan perkawinan dengan menggunakan wali hakim di KUA tersebut? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan field reaserch dan metode kualitatif serta analisis yang bersifat diskriptif dengan alur berfikit secara deduktif dan indukti. Sedikit temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa tidak adanya wali nasab, wali nasab telah meninggal dunia. Serta wali adhal yang tidak bisa menjadi wali hakim yang disebabkan karena harus menunggu suatu ketetapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama sebagai suatu acuan hukum dalam menjadi wali hakim dalam suatu pernikahan yang ada di KUA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Septiawadi, Septiawadi. "Pemaknaan Waliy (Awliya’) Sebagai Pemimpin Dalam Pandangan Mufassir Klasik dan Modern." Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits 16, no. 1 (June 22, 2022): 83–104. http://dx.doi.org/10.24042/al-dzikra.v16i1.10324.

Full text
Abstract:
AbstractThe study of the scriptures through interpretations is a way to provide solutions to stem conflicts in socio-political relations in a pluralistic society. By using a qualitative method with a library research approach, this research will examine the meaning of waliy or awliya' from classical and modern commentators. The commentator's view explains that the mention of waliy or awliya' is a term that indicates close friendship, help from enemies used in asylum asking for protection. Wali is closer to its use outside of political leadership, while its use in political space and regional power uses the term waalin. AbstrakKajian terhadap kitab suci melalui penafsiran-penafsiran adalah suatu jalan untuk memberikan solusi membendung pertikaian dalam hubungan social politik ditengah masyarakat yang majemuk. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research) penelitian ini akan mengkaji makna waliy atau awliya’ dari mufassir klasik dan modern. Pandangan mufassir menjelaskan bahwa penyebutan waliy atau awliya’ merupakan istilah yang menunjukkan persahabatan dekat, pertolongan dari musuh yang digunakan dalam persuakaan minta perlindungan. Wali lebih dekat penggunaannya diluar kepemimpinan politik, sedangkan penggunaan pada ruang politik dan kekuasaan wilayah memakai istilah waalin.Kata Kunci: Pemimpin; Penafsiran; Waliy-Awliya’.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Zubaidi, Zaiyad, and Kamaruzzaman Kamaruzzaman. "Perpindahan Wali Nasab Kepada Wali Hakim (Analisis Terhadap Sebab-Sebab ‘Aḍal Wali Pada KUA Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh)." El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga 1, no. 1 (April 5, 2018): 93. http://dx.doi.org/10.22373/ujhk.v1i1.5568.

Full text
Abstract:
Perwalian dalam akad nikah merupakan syari’at yang harus dipenuhi. Ketiadaan wali menentukan sah tidaknya pernikahan, sebab wali adalah salah satu rukun nikah. Islam melarang pihak wali enggan untuk menikahkan atau ‘aḍal wali. Terkait ‘aḍal wali, artikel ini berusaha mengungkap permasalahan wali adal di KUA Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui sebab-sebab ‘aḍal wali, langkah yang ditempuh ketika ada ‘aḍal wali, dan mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap ‘aḍal wali di KUA Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Hasil analisa menunjukan bahwa sebab ‘aḍal wali ini yaitu kedua orang tua bercerai dan pihak ayah menolak menikahkan anak sebab rasa benci yang berlebihan, ayah tidak menyetujui pasangan pilihan anak, calon laki-laki berasal dari keluarga miskin, dan karena tempat tinggal calon suami yang jauh. Langkah yang dilalui oleh pasangan yang ‘aḍal wali yaitu: Pertama, pihak perempuan memberitahukan permasalahan ‘aḍal wali kepada pihak KUA. Kedua, pihak KUA mengutus salah satu delegasi untuk memberikan nasehat kepada orang tua. Ketiga, pihak KUA menunjuk pengganti wali. Pihak KUA dapat menjadi wali nikah setelah sebelumnya pihak perempuan mengajukan permohonan kepada Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah untuk ditetapkan wali hakim baginya. Dalam Islam, wali dilarang menolak (‘aḍal) menikahkan tanpa ada alasan yang dibenarkan syara’. Anak perempuan yang tidak mempunyai wali, maka hakim dapat menjadi wali nikah bagi anak tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Muhamad Hasan Sebyar and A. Fakhruddin. "PENGAMBILALIHAN WEWENANG WALI NASAB DALAM PERKARA WALI ADHAL PERSPEKTIF PLURALISME HUKUM (Studi Kasus Pandangan Hakim dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Pasuruan)." ADHKI: Journal of Islamic Family Law 1, no. 2 (February 4, 2020): 73–91. http://dx.doi.org/10.37876/adhki.v1i2.19.

Full text
Abstract:
Rapuhnya hubungan ayah atau keluarga ayah dengan anak gadis adalah salah satu sebab wali adhal. Menurut tokoh masyarakat putusan wali adhal itu membingungkan, karena mengabaikan wali nasab dalam pernikahan, di sisi lain putusan hakim mengizinkan wali adhal demi maslahat agar terhindar dari zina. Perkara wali adhol di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2016 termasuk perkara yang sering terjadi hampir tiap bulan. Adanya perbedaan pandangan antara hakim dan tokoh masyarakat Kabupaten Pasuruan tentang wali adhal perlu dianalisis secara mendalam, agar dapat menjadi bahan pertimbangan tentang wali adhal guna mengurangi kasus wali adhal di Pasuruan. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris dan kualitatif deskriptif, data hasil wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan teori pluralisme hukum. Hasil penelitian menjelaskan bahwa perkara wali adhal jika ditinjau dari teori pluralisme hukum akan muncul tiga dimensi yaitu pertama, jika seorang wali nasab tidak ada atau meninggal maka hakim dengan bukti yang ada berhak mengambilalih kekuasaan wali nasab dan memindahkannya kepada pihak yang berwenang. Kedua, jika wali nasab masih ada pernikahan itu harus dilaksanakan dengan persetujuan wali nasab. Ketika wali nasab enggan atau tidak hadir maka niat untuk menikah hendaknya dibatalkan. Ketiga, jika wali adhol masih ada, namun karena alasan yang tidak dibenarkan hukum enggan untuk menikahkan anaknya, maka hakim dapat mengizinkan wali adhal untuk menghindari zina dan mewujudkan keadilan bagi anak perempuan yang telah dikucilkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Latif, Harun, and Lahaji Lahaji. "Settlement of Missing Guardians in the Office of Religious Affairs Regency of Gorontalo." Al-Mizan 14, no. 2 (December 1, 2018): 311–33. http://dx.doi.org/10.30603/am.v14i2.834.

Full text
Abstract:
Tulisan ini akan membahas penyelesaian masalah wali mafqud di Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologis hukum dengan metode pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, faktor-faktor terjadinya wali mafqud disebabkan wali nasabnya tidak diketahui keberadaannya, wali nasab jauh ketika anaknya menikah, wali nasab tidak menyetujui pernikahan anaknya, kelalaian petugas KUA dalam memeriksa dokumen calon pengantin; Kedua, penyelesaian masalah wali mafqud oleh KUA di Kabupaten Gorontalo, yaitu: mensosialisasikan akan pentingnya wali nikah; pihak keluarga membuat surat pernyataan tertulis untuk penunjukan wali hakim; mengundang wali mafqud jika telah ada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Hakim, Abdul. "LEGALITAS PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM MENURUT PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 30 TAHUN 2005." Asy-Syari'ah 19, no. 1 (March 4, 2019): 105–20. http://dx.doi.org/10.15575/as.v19i1.4000.

Full text
Abstract:
Salah satu ketentuan tentang perkawinan adalah adanya wali nikah, wali nikah merupakan faktor sahnya dalam perkawinan, apabila wali nikah tidak dapat bertindak atau karena sebab-sebab tertentu maka kedudukan wali nikah perpindah kepada wali hakim. Bertindaknya wali hakim sebagai wali nikah terdapat dalam berbagai pendapat fuqaha dalam kitab fiqh yang beragam hingga menjadi ketentuan Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 tentang wali hakim yang seragam. Wali hakim merupakan ketentuan hukum yang dirujuk dari hukum Islam berdasarkan pendapat fuqaha dari berbagai kitab fiqh yang beragam sehingga menjadi satu ketentuan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 tentang wali hakim yang seragam. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskripsi analisis, dengan menggambarkan pendapat fuqaha dalam kitab fiqh yang beragam sehingga menjadi ketentuan yang seragam dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 tentang wali hakim. Sumber yang berdasarkan pendapat fuqaha dalam kitab fiqih diantaranya ialah Bidāyat al-Mujtahid wa Nihāyat al-Muqtashid, Fiqh al-Sunnah, Al-Muwatha, Fath al-Mu‘īn dan Fath al-Wahab. Penelitian ini menunjukan bahwa transfor­masi wali hakim berdasarkan pendapat fuqaha bahwa terdapat korelasi dan Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 merupakan pelaksana tentang wali hakim.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Wali"

1

Shir, Khan Wali [Verfasser]. "Auswirkung von Atorvastatin auf die hepatische Fibrogenese bei gallengangsligierten Ratten / Khan Wali Shir." Bonn : Universitäts- und Landesbibliothek Bonn, 2013. http://d-nb.info/1043699872/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Naseh, Wali Mohammad [Verfasser], Alexander [Gutachter] Peukert, and Rainer [Gutachter] Hofmann. "Trademark protection in the legal system of Afghanistan / Wali Mohammad Naseh ; Gutachter: Alexander Peukert, Rainer Hofmann." Frankfurt am Main : Universitätsbibliothek Johann Christian Senckenberg, 2018. http://d-nb.info/1175561843/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nāṣiḥ, Walī Muḥammad [Verfasser], Alexander [Gutachter] Peukert, and Rainer [Gutachter] Hofmann. "Trademark protection in the legal system of Afghanistan / Wali Mohammad Naseh ; Gutachter: Alexander Peukert, Rainer Hofmann." Frankfurt am Main : Universitätsbibliothek Johann Christian Senckenberg, 2018. http://d-nb.info/1175561843/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Laamrani, Abdelatif. "L'institution de gouverneur dans l'organisation administrative au Maroc." Thesis, Paris 1, 2015. http://www.theses.fr/2015PA010312.

Full text
Abstract:
L’institution du gouverneur, selon son statut moderne, créée en 1956, a survécu à plusieurs contingences de l’histoire du Maroc moderne : l’instabilité des années 1970, l’ouverture d’une nouvelle ère de lois et règlements administratifs visant la stabilisation du système de gouvernance et la reconnaissance d’une autonomie limitée à travers l’adoption de la décentralisation afin de mitiger les inconvénients de la centralisation excessive tout en instaurant les bases d’une déconcentration administrative. L’objectif de cette thèse est d’étudier les éléments de continuité qui caractérisent l’action des gouverneurs. L’institution du gouverneur au Maroc joue un rôle central dans l’administration du pays ; l’étude de sa genèse, de son statut, de sa condition juridique, de ses droits, de ses obligations, de ses responsabilités et de ses attributions, aussi bien traditionnelles que modernes, représente un intérêt certain. Cette thèse se propose d’être une contribution au débat actuel portant sur la réforme des institutions au Maroc
The institution of governor, in its modern status, created in 1956, has survived to so many contingencies in the modern Moroccan history: instability in the 1970s, the setting of a new era of administrative laws stabilizing the governing system, and the recognition of a limited autonomy to territorial collectivities through decentralization process in order to mitigate the centralization inconvenients by adopting “administrative deconcentration”. The objective of this thesis is to study the elements of continuity characterizing the action of governors. This contribution is an attempt to identify them in regard to their status and competencies. The institution of Governor in Morocco plays a central role in the local administration of the country, the study of its genesis, its legal status, rights, obligations, responsibilities, and functions, both traditional and modern has an accurate interest. This thesis is intended as a contribution to the actual debate on institutional reform in Morocco
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Dadshani, Said Abdul Wali [Verfasser]. "Genetic and physiological characterization of traits related to salinity tolerance in an advanced backcross population of wheat / Said Abdul Wali Dadshani." Bonn : Universitäts- und Landesbibliothek Bonn, 2018. http://d-nb.info/1160673349/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Mahjoub, Naziha. ""les zawiya" des wali a tunis et dans ses environs du ixeme siecle a nos jours, ou la peur et les lieux privilegies d'expression de la peur." Paris 3, 1988. http://www.theses.fr/1989PA030038.

Full text
Abstract:
Depuis la plus haute antiquite jusqu'a nos jours, l'homme a toujours recherche un recours pour exorciser la peur qui l'habite et en particulier la peur de la mort. En islam, la peur a donne naissance a une forme de pensee, celle de la mystique islamique et a une architecture originale, celle de la zawiya, espace sacre. Nous avons retrouve une relation etroite entre la structure du monument, le rituel, les gestes et la peur. La representation geometrique de cette recherche de dieu est la zawiya. Bien plus, le monument n'est plus seulement le lieu de sepulture d'un wali, mais l'image meme du cosmos
Since ancient times untill to-day, man has always sought a refuge to exorcise fear which is in him, and in particular his dread of death. In islam, fear has given birth to a way of thinking, that of islamic mysticism, and at a specific and original architecture : the zawiya as a sacred area. There is a close relation between the monument structure, the ritual, the acts and dread. This geometrical representation for the search of god is the "zawiya". This monument is not only the wali's sepulture, but it is also the cosmos itself
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Mahjoub, Naziha. "Les Zawiya des wali à Tunis et dans ses environs du IXe siècle à nos jours, ou la peur et les lieux privilégiés d'expression de la peur." Lille 3 : ANRT, 1989. http://catalogue.bnf.fr/ark:/12148/cb37615519k.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Mahjoub, Naziha. "Les Zāwiya des Wali à Tunis et dans ses environs du IXe siècle à nos jours, : ou la peur et les lieux privilég[i]és d'expression de la peur." Paris 3, 1988. http://www.theses.fr/1988PA030092.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Khalid, Suliman. "The successor of the Prophet : A historical analysis of the early political differences between the Sunni and Shi’a Islamic school of thoughts." Thesis, Uppsala universitet, Teologiska institutionen, 2018. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:uu:diva-338594.

Full text
Abstract:
The early split of Islam is regarded as one of the most profound and complex events in Islamic history, not only would it lay the foundation of two predominant branches of Islam, but it would also be one of the oldest arguments in Islamic history. Who is the rightful successor to the Prophet Muhammed? This essay aims to explore the deep root behind the initial schism of Islam and understand the arguments both schools use to legitimize their position. What do the Sunnis and Shi’as say about the event of Ghadir, the hadith of the two weighty things and the incident of Saqifa, and how do each school of Islam interpret these events? The source material consists of Hadiths and scholastic literatures from both Sunni Islam, Shi’a Islam, as well as literatures from Secular sources. By basing the analysis on Wilfred Madelung’s and Ali Asghar’s theory of disserting Orientalist understanding of a monolith perspective on Islamic history, the essay aims to understand and broaden the reality of the schism of Islam and to bring emphasis on the events that often goes ignored throughout history. Finally, the results prove that both Sunnis and Shi’as differ regarding the caliphate, and the assertions for these lay in their respective interpretations. The Shi’as maintain that Ali should’ve been the successor, while the Sunnis believe Abu Bakr was the caliph.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Bin, Ali Mohamed. "The Islamic doctrine of Al-Wala' wal Bara' (Loyalty and Disavowal) in modern Salafism." Thesis, University of Exeter, 2012. http://hdl.handle.net/10871/9181.

Full text
Abstract:
This study examines the Islamic concept of Al-Wala’ wal Bara’ (Loyalty and Disavowal) in modern Salafism referred to here as WB. The research is divided into two parts. Part One introduces the phenomenon of modern Salafism and the concept of WB (Chapter One). It also demonstrates how the Quran, particularly its sixtieth chapter (Surah Al-Mumtahanah) and the concept of Millat Ibrahim (Religion of Abraham) play an important role in formulating the modern Salafi concept of WB (Chapter Two). Part Two discusses the realities and complexities of the concept. First, the concept in Wahhabism, whose adherents form the majority of modern Salafis, and whose tradition is believed to have influenced and shaped modern Salafism, is discussed (Chapter Three). The complexities of WB are described as the research recognizes the diversity or “spectrum” of the concept in modern Salafism, which ranges from what might be termed “very mild” to “very extreme” (Chapter Four). The research shows that one of the main reasons for this diversity is the different Salafi orientations or the backgrounds from which modern Salafis emerge. This is proven through analyzing the writings on WB by Salafis of purist, politico and Jihadi backgrounds – a specific categorization of modern Salafis used for the purpose of this research (Chapter Five). The analysis is conducted by mainly observing the role of WB within their intellectual systems. Through this analysis, it is concluded that a particular Salafi orientation has an effect on the style of writing and presentation of the concept by modern Salafis. This reflects the position of WB in modern Salafism as being fluid and multi-dimensional. The research then, aims to explore the centrality, breadth and complexity of the WB concept in modern Salafism, and proves that WB in modern Salafism is not static but flexible and dynamic. The significance of the research lies in the fact that understanding modern Salafi conceptions of WB is an urgent priority in the lives of Muslims today. This understanding is critical, as Muslims increasingly live as minority communities across the globe and WB has specific implications for whether (and how) Muslims can live with non-Muslims. The research concludes that the consequences of applying the modern Salafi concept of WB are serious – WB generally promotes a way of life that is insular and hostile towards non-Muslims and this, it might be argued, is at variance with more tolerant, inclusive nature of Islam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Wali"

1

Abdul Aziz bin Awang Juned. Keramat wali-wali Allah. [Bandar Seri Begawan]: Jabatan Mufti Kerajaan, Jabatan Perdana Menteri, Negara Brunei Darussalam, 2011.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nūrulḥasan, Hāshimī. Wali. New Delhi: Sahitya Akademi, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Masbuchin, H. Sembilan wali. [Jakarta: s.n., 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mustafa, Ian. Wali Sanga. Bandung: Indah Jaya, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hariwijaya, M. [Wali songo]. Yogyakarta: Vision03, 2006.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Owen, Jini. Wali Waldiwr. Caernarfon: Canolfan Adnoddau Addysg, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

BHANGU, Ravi. Aunn Wali Kalh. Chandigarh: Raghbir Rachana, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Dwivedi, Pammi. Fullan wali dari. New Delhi: Arsee, 1994.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Asif, Khan. Allah Kay Wali. 3rd ed. Karachi: Akhbar-i-Jahan Pablikeshanz, 2003.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Said, Abd Ghani. 7 wali Melayu. Kuala Lumpur: Penerbitan Hikmah, 1993.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Wali"

1

Yang, Shuo, Huizhong Li, and Zibin Zheng. "WaLi: Control-Flow-Based Analysis of Wasm Smart Contracts." In Communications in Computer and Information Science, 322–35. Singapore: Springer Nature Singapore, 2022. http://dx.doi.org/10.1007/978-981-19-8043-5_23.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Mursidi and R. Iqbal Robbie. "Wali Songo, communication as personal branding: Critical study of postmodernists." In Social and Political Issues on Sustainable Development in the Post Covid-19 Crisis, 331–37. London: Routledge, 2022. http://dx.doi.org/10.1201/9781003263586-39.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Woldeselassie, Zerihun A. "Wali Venerating Practices, Identity Politics, and Islamic Reformism among the Siltie." In Muslim Ethiopia, 139–61. New York: Palgrave Macmillan US, 2013. http://dx.doi.org/10.1057/9781137322098_7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Agung, D. A. G., U. Nafi’ah, D. Sukriono, and N. A. Kurniawan. "Strengthening the life of nation by encouraging the values of religious tourism in Wali Pitu, Bali." In Reinforcement of the Halal Industry for Global Integration Revival, 73–77. London: Routledge, 2022. http://dx.doi.org/10.1201/9781003324492-12.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bharadwaj, Apoorva, and Pragyan Rath. "Wall Street gets Walt Disneyfied." In Public Speaking for Leaders, 15–33. London: Routledge India, 2021. http://dx.doi.org/10.4324/9781003191056-2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ruihong, Zhang, and Yang Wei. "Security Analysis of WAPI Access Authentication Protocol WAI." In Communications in Computer and Information Science, 253–58. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 2011. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-642-23998-4_36.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Bukay, David. "al-Walā’ wal-Barā’—Islam and the Other." In Islam and the Infidels, 61–110. Transaction Publishers, New Brunswick, New Jersey : Transaction Publishers, [2016]: Routledge, 2017. http://dx.doi.org/10.4324/9780203788196-2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Spitzenberger, Friederike. "3. Der Wald als Lebensraum für Säugetiere." In Wald, 155–74. Wien: Böhlau Verlag, 2011. http://dx.doi.org/10.7767/boehlau.9783205791263.155.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Krehan, Hannes, Christian Tomiczek, Gottfried Steyrer, and Bernhard Perny. "4. Wie schädlich sind „Forstschädlinge“? – Ökologie prominenter Borkenkäferarten." In Wald, 175–88. Wien: Böhlau Verlag, 2011. http://dx.doi.org/10.7767/boehlau.9783205791263.175.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Neumayr, Ursula. "5. So haben wir uns den Wohlstand erarbeitet – Inneralpine Waldwirtschaft der Aufbaujahre." In Wald, 189–254. Wien: Böhlau Verlag, 2011. http://dx.doi.org/10.7767/boehlau.9783205791263.189.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Wali"

1

Irmayani, T., and Mr Haikal. "Polemics on Authority of Wali Nanggroe After Helsinki." In 1st International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2016). Paris, France: Atlantis Press, 2017. http://dx.doi.org/10.2991/icosop-16.2017.56.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Kusyanto, Mohhamad. "Kesinambungan Keaslian Sistem Struktur Masjid Wali di Kabupaten Demak." In Seminar Struktur dalam Arsitektur. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2020. http://dx.doi.org/10.32315/sem.4.072.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Budiono, Budiono, Murni Rachmawati, Endang Darjosanjoto, and Muhammad Faqih. "Islamic Expression of Wali Mosque Interior and Architecture in Indonesia." In Proceedings of the 1st Conference of Visual Art, Design, and Social Humanities by Faculty of Art and Design, CONVASH 2019, 2 November 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia. EAI, 2020. http://dx.doi.org/10.4108/eai.2-11-2019.2294889.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Antoni, Defri, Erni Masdupi, and Rahmiati. "The Effect of Training, Motivation, Self-Concept, and Work Experience on the Performance of Wali Nagari." In 4th Padang International Conference on Education, Economics, Business and Accounting (PICEEBA-2 2019). Paris, France: Atlantis Press, 2020. http://dx.doi.org/10.2991/aebmr.k.200305.135.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Ramsden, M. R., and T. F. Griffiths. "Steel Sheet Pile Wall Wale Rehabilitation." In 12th Triannual International Conference on Ports. Reston, VA: American Society of Civil Engineers, 2010. http://dx.doi.org/10.1061/41098(368)20.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Al-Fawa'Reh, Mohammad, Alaa Hawamdeh, Rana Alrawashdeh, and Mousa Tayseer Jafar. "Intelligent Methods for flood forecasting in Wadi al Wala, Jordan." In 2021 International Congress of Advanced Technology and Engineering (ICOTEN). IEEE, 2021. http://dx.doi.org/10.1109/icoten52080.2021.9493425.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wittern, Erik, Annie T. T. Ying, Yunhui Zheng, Jim A. Laredo, Julian Dolby, Christopher C. Young, and Aleksander A. Slominski. "Opportunities in Software Engineering Research for Web API Consumption." In 2017 IEEE/ACM 1st International Workshop on API Usage and Evolution (WAPI). IEEE, 2017. http://dx.doi.org/10.1109/wapi.2017.1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

"[Title page i]." In 2017 IEEE/ACM 1st International Workshop on API Usage and Evolution (WAPI). IEEE, 2017. http://dx.doi.org/10.1109/wapi.2017.10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

"[Title page iii]." In 2017 IEEE/ACM 1st International Workshop on API Usage and Evolution (WAPI). IEEE, 2017. http://dx.doi.org/10.1109/wapi.2017.11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

"[Copyright notice]." In 2017 IEEE/ACM 1st International Workshop on API Usage and Evolution (WAPI). IEEE, 2017. http://dx.doi.org/10.1109/wapi.2017.12.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Reports on the topic "Wali"

1

Lumley, John L., Sidney Leibovich, Philip Holmes, and John Guckenheimer. Wall Layers. Fort Belvoir, VA: Defense Technical Information Center, January 1992. http://dx.doi.org/10.21236/ada256152.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hill, Kristina, and Michael Geffel. Richmond Canal Walk. Landscape Architecture Foundation, 2011. http://dx.doi.org/10.31353/cs0070.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Meier, W. Liquid Wall Chambers. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), February 2011. http://dx.doi.org/10.2172/1021070.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Shalf, John, E. Wes Bethel, and Cristina Siegerist. Personal Display Wall. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), January 2004. http://dx.doi.org/10.2172/822949.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Lehman, S. K. MIR wall surveyor. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), August 1998. http://dx.doi.org/10.2172/8424.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Stevens, Alan J. BRAHMS shield wall calculations. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), October 1997. http://dx.doi.org/10.2172/1118850.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Gransden, J. F., and J. T. Price. Wall pressure during cokemakinq. Natural Resources Canada/ESS/Scientific and Technical Publishing Services, 1992. http://dx.doi.org/10.4095/304532.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

J.F. Cuttino, D.M. Stefanescu, and T.S. Piwonka. Thin Wall Iron Castings. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), October 2001. http://dx.doi.org/10.2172/792702.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Awaya, H., and R. Bedard. Solar walk-off protection. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), April 1985. http://dx.doi.org/10.2172/5626934.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Mullenhoff, D. J., B. C. Johnston, and S. G. Azevedo. Wall surveyor project report. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), February 1996. http://dx.doi.org/10.2172/238181.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography