To see the other types of publications on this topic, follow the link: Warisan budaya takbenda.

Journal articles on the topic 'Warisan budaya takbenda'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Warisan budaya takbenda.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Iskandar, Zahra Fahira, Ute Lies Siti Khadijah, and Kusnandar Kusnandar. "Peran Lembaga Adat Dalam Preservasi Intangible Heritage Peradaban Nusantara Kuno di Kampung Adat Cireundeu." Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2, no. 02 (2023): 48–56. http://dx.doi.org/10.56127/jukim.v2i02.579.

Full text
Abstract:
Warisan budaya takbenda melekat dengan keberadaan kampung adat Cireundeuk sejak abad ke-16. Sudah 500 tahun lalu hingga saat ini masih tetap ada. Konsistensi keberadaan warisan budaya takbenda peninggalan peradaban nusantara kuno hingga sekarang menjadi kekuatan tersendiri bagi kampung adat Cireundeu. Ditengah menjamurnya teknologi yang dapat mengikis keberadaan budaya di suatu daerah, warisan budaya takbenda tetap terjaga di kampunga adat Cireundeu. Modernisasi dapat mempengaruhi keberadaan warisan budaya takbenda yang ada di kampung adat Cireundeu. Sebagaimana yang diketahui bahwa kampung ad
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Ainul Umami, Annisa, Ute Lies Siti Khadijah, and Elnovani Lusiana. "Pelestarian Warisan Budaya Takbenda di Kampung Pulo Kabupaten Garut." Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2, no. 03 (2023): 42–51. http://dx.doi.org/10.56127/jukim.v2i03.614.

Full text
Abstract:
Kampung Pulo adalah salah satu daerah di Kabupaten Garut yang memiliki berbagai warisan budaya takbenda yang beragam. Warisan budaya takbenda yang ada di Kampung Pulo merupakan peninggalan dari salah satu tokoh penyebar agama islam di Kabupaten Garut yaitu Arif Muhammad atau biasa dikenal dengan nama “Embah Dalem”. Hingga kini, Kampung Pulo hanya boleh ditempati oleh keturunan asli dari Embah Dalem Arif Muhammad. Masyarakat Kampung Pulo dikenal dengan masyarakat yang kental akan adat dan tradisi. Mereka memiliki keyakinan bahwa warisan budaya takbenda merupakan amanat serta petunjuk hidup dari
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Prasetya, Rizka Pradita, Dian Islamiaty Puteri, Putri Monika, Atje Setiawan Abdullah, and Budi Nurani Ruchjana. "MENGUKUR KERAGAMAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA INDONESIA DENGAN INDEKS GINI." Jurnal Matematika UNAND 12, no. 1 (2023): 95. http://dx.doi.org/10.25077/jmua.12.1.95-107.2023.

Full text
Abstract:
Indeks gini merupakan alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi yang didasarkan pada kurva Lorenz. Indeks Gini berkisar dari nol hingga satu, di mana nol mewakili kesetaraan sempurna dan satu mewakili keberagaman yang hampir sempurna. Dalam penelitian ini, indeks gini digunakan untuk melihat kemerataan distribusi keragaman warisan budaya takbenda Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks gini Warisan Budaya Takbenda yang telah ditetapkan lebih besar dibandingkan Warisan Budaya Takbenda yang tercatat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wospakrik, Decky D. A., and Elias Hence Thesiar. "Perlindungan Noken Papua Sebagai Warisan Budaya Takbenda." Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik 5, no. 2 (2025): 1616–31. https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i2.4045.

Full text
Abstract:
Noken merupakan identitas budaya Papua yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda yang mana terdapat nilai-nilai filsafat, ekonomi, politik dan sosial. Pengakuan tersebut menjadi bagian dari bagaimana perlindungan terhadap ketersediaan bahan baku alam sebagai bahan utama pembuatan noken. Dalam hal perlindungan terhadap warisan budaya takbenda, pemerintah perlu memperhatikan perlindungan ketersediaan bahan baku alam yang tersedia dari hutan sekitar kehidupan kesatuan Masyarakat hukum adat dalam kenjaga keberlangsungan keahlian tradisi kultural yang talah diwariskan secara tur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Widadi, Zahir. "PEMAKNAAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAKBENDA." Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 33, no. 2 (2019): 17. http://dx.doi.org/10.31941/jurnalpena.v33i2.897.

Full text
Abstract:
This research aims to improve the knowledge and understanding of the intangible culture heritage because many people do not understand the meaning of the confirmation of Indonesian batik as a intangible cultural heritage by UNESCO. This research uses qualitative research methods with descriptive format. The intangible cultural heritage means the practices, representations, expressions, knowledge, skills – as well as the instruments, objects, artefacts and cultural spaces associated therewith – that communities, groups and, in some cases, individuals recognize as part of their cultural heritage
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Wahyuni, Riya. "TABUIK: WARISAN BUDAYA TAKBENDA DARI PARIAMAN." Qualia: Jurnal Ilmiah Edukasi Seni Rupa dan Budaya Visual 5, no. 1 (2025): 69–76. https://doi.org/10.21009/qualia.51.08.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas upacara adat yang yang dikenal dengan nama Hoyak Tabuik. Tradisi yang selalu diadakan setiap memasuki bulan Muharram atau tahun baru Hijriyah di kota Pariaman Sumatera Barat. Upacara tabuik diadakan untuk melihat kilas balik meninggalnya salah satu cucu nabi Muhammad SAW yakni Husein bin Ali pada saat perang Karbala dalam memperjuangkan islam pada tahun 61 Hijriah oleh tentara Yazid bin Muawwiyah (680 M/61 H). Rentang waktu yang digunakan untuk proses acara tabuik adalah 1-10 Muharram yang dipadukan dengan ritual adat Minangkabau. Penelitian ini menggunakan metode anali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Dewayani, Ery, and Wasino Wasino. "Pemodelan Data Dalam Pelestarian Warisan Budaya Takbenda." Computatio : Journal of Computer Science and Information Systems 4, no. 2 (2021): 136. http://dx.doi.org/10.24912/computatio.v4i2.10702.

Full text
Abstract:
Temuan yang dilakukan pada penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalammelestarikan warisan budaya takbenda bangsa Indonesia. Melestarikan warisan budayabangsa dapat dilakukan dengan menyebarluaskan informasi atau mengenalkan warisan budayakepada generasi mendatang. Generasi muda masa kini memiliki Gadget untuk memudahkanmereka mengakses internet, berkomunikasi serta memperoleh informasi. Warisan budayatakbenda di Indonesia belum banyak dikenal oleh masyarakat, sehingga perlu mengembangkansistem informasi warisan budaya takbenda melalui teknologi informasi agar lebih cepatmemenuhi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Wahyuningsih, Christine Diah. "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (INTANGIBLE CULTURE HERITAGE) MASYARAKAT KOTA SEMARANG (Kajian Fasilitasi Pengembangan Kuliner Berbasis Warisan Budaya)." MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang 17, no. 1 (2020): 57. http://dx.doi.org/10.56444/mia.v17i1.1457.

Full text
Abstract:
<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>It is interesting to describe the protection and development of intangible culture heritage of the people of Semarang City. The wealth of intangible cultural works in the study of the preservation and development of traditional culinary and attached to the daily life of the community consists of food, drinks and cakes or bread, namely: (1) lumpia (rolls), (2) wedang tahu, (3) mie kopyok (noodles), (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal (tofu), (6) wingko babat, (7) bustaman goat curry an
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Kusnandar, Kusnandar, and Samson CMS. "PENERAPAN DOKUMENTASI PROSES DALAM PEREKAMAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA." KABUYUTAN 1, no. 1 (2022): 24–28. http://dx.doi.org/10.61296/kabuyutan.v1i1.34.

Full text
Abstract:
Untuk mengoptimalkan pendayagunaan pengetahuan, suatu organisasi atau perusahaan memiliki cara yakni salah satunya dengan menerapkan dokumentasi proses. Mengingat terdapat kesamaan prinsip pengelolaan pengetahuan dalam organisasi atau perusahaan dengan pengetahuan di masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan dokumentasi proses dapat juga diterapkan dalam konteks perekaman Warisan Budaya TakBenda (WBTB). Oleh karena itu, melalui artikel ini, penulis bermaksud menyajikan gambaran umum dari dokumentasi proses dan penerapannya dalam perekaman WBTB berdasarkan beberapa pertanyaan berikut: apa yang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Yudiawati, Hana. "Manajemen Pelestarian Angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda." Jurnal Tata Kelola Seni 7, no. 1 (2021): 31–44. http://dx.doi.org/10.24821/jtks.v7i1.4623.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan alamnya. Perkembangan budaya di Indonesia sangatlah beragam, mulai dari rumah adat, upacara adat, tarian, lagu, musik, dan bentuk seni pertunjukan lainnya, yang menampilkan keunikan masing-masing nilai budaya setempat. Seperti yang akan diuraikan di sini adalah salah satu alat musik Indonesia yaitu angklung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pelestarian angklung dan sebagai studi kasus penelitiannya adalah musik angklung yang dikembangkan dan dilestarikan di sanggar seni Saung Udjo Bandung, yang merupakan pusat pelestarian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Marjanto, Damardjati Kun. "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (WBTB) INDONESIA." Kebudayaan 11, no. 1 (2018): 21. http://dx.doi.org/10.24832/jk.v11i1.18.

Full text
Abstract:
AbstractThe objectives of the research for policy of intangible cultural heritage (ICH) are as follow.(1) To understand the processes and problems of implementation of ICH policy in Indonesia; (2)To identify stakeholders involved in ICH policies that have been registered and confirmed; and(3) To ascertain a plan of action programs that carried out by relevant agencies following thedetermination of ICH policy in Indonesia. This study uses qualitative research method, throughinterviews and focus group discussion (FGD) to a number of informants, i.e. government officials,cultural actors, and comm
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Purba, Eva Juliana, Akbar Kurnia Putra, and Budi Ardianto. "Perlindungan Hukum Warisan Budaya Takbenda dan Penerapannya di Indonesia." Uti Possidetis: Journal of International Law 1, no. 1 (2021): 90–117. http://dx.doi.org/10.22437/up.v1i1.8431.

Full text
Abstract:
Budaya tidak berwujud merupakan warisan budaya dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi dimana sangat bernilai dan memiliki daya guna yang tinggi, oleh karenanya sangat penting untuk dilindungi. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Perlindungan Hukum terhadap budaya tidak berwujud benda yang diatur dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 serta mengetahui upaya yang perlu dirumuskan oleh Indonesia untuk melindungi budaya tidak berwujud tersebut dalam kerangka penerapan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Herita
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Sari, Erna Kartika. "- Manajemen Ekstrakurikuler Seni Batik untuk Mengembangkan Potensi Diri dan Melestarikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia." Cakrawala: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial 5, no. 1 (2021): 1–15. http://dx.doi.org/10.33507/cakrawala.v5i1.221.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui strategi manajemen ekstrakurikuler seni batik untuk mengembangkan potensi diri peserta didik. (2) Mengetahui strategi manajemen ekstrakurikuler seni batik untuk melestarikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada peserta didik.
 Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan dengan mencheck list data, menjustifikasi kelayakan data dan verifikasi data (menarik kesimpulan). Keabsahan data dilakukan melalui metode member
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Maziyah, Siti, Sri Indrahti, and Alamsyah Alamsyah. "SOSIALISASI CAGAR BUDAYA DAN OBJEK DIDUGA CAGAR BUDAYA UNTUK LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT SISWA SMA DI JAWA TENGAH." Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 7, no. 2 (2023): 82–89. http://dx.doi.org/10.14710/hm.7.2.82-89.

Full text
Abstract:
Pengabdian Kepada Masyarakat ini berjudul “Sosialisasi Cagar Budaya dan Objek diduga Cagar Budaya Untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Siswa SMA di Jawa Tengah”. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejarah tentang pengertian Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya. Selanjutnya tugas para guru itulah untuk mentransfer pemahaman mereka tentang Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya kepada para siswa SMA yang akan mengikuti LKTI bertema Cagar Budaya. Pekerjaan ini dimulai dengan studi pustaka untuk memahami konsep kebudayaan, Wa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Njatrijani, Rinitami. "Defensive Protectiontraditional Cultural Expresions (TCE) Masyarakat di Kabupaten Blora." Law, Development and Justice Review 1, no. 1 (2018): 39–68. http://dx.doi.org/10.14710/ldjr.v1i1.3572.

Full text
Abstract:
Abstract Traditional Cultural Expressions (TCE) is all the intangible cultural heritage, developed by local communities, collectively or individually in a non-systemic manner and that are inserted in the cultural and spiritual traditions of the communities. The catagories of TK and TCE ... “expressions of folklore in the form of tekstual fonetic or verbal, music, dances, theater, fine art, ritual ceremony”. The legal framework of TCE in Indonesia that can be implemented as contained in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia (Fourth Amendment) Article 32 (1), Article 38 and 39 on Co
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Wijaya, Eksar Predi. "Manajemen Pelestarian Sinrilik Keso-Keso sebagai Warisan Budaya Takbenda Sulawesi Selatan." JURNAL TATA KELOLA SENI 10, no. 1 (2024): 1–14. http://dx.doi.org/10.24821/jtks.v10i1.12053.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Pratama, William, Ery Dewayani, and Zyad Rusdi. "SISTEM INFORMASI WARISAN BUDAYA TAKBENDA STUDI KASUS: BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA (BPNB) JAWA BARAT." Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi 8, no. 1 (2020): 177. http://dx.doi.org/10.24912/jiksi.v8i1.11493.

Full text
Abstract:
Application program "Intangible Cultural Heritage Information System Case Study: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) West Java aims to complete the intangible cultural heritage data documentation system at the West Java Cultural Preservation Hall (BPNB) and help provide media for recording heritage data intangible culture. This application program uses the Rapid Application Development (RAD) method which is carried out in several stages, namely the planning phase, the analysis phase, the design phase, and the implementation phase.This application program uses several design tools, namely Flo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Prabowo, Levina, Kelly Harsono, and Lutfiah Oktaviani. "MAKNA PENGGUNAAN FIGUR PEREMPUAN DALAM KAIN BATIK KONTEMPORER." BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin 2, no. 1 (2024): 228–38. http://dx.doi.org/10.62667/begibung.v2i1.57.

Full text
Abstract:
Batik adalah satu dari banyaknya warisan budaya asli Indonesia yang telah dikenal di kancah dunia, bahkan UNESCO telah menetapkan Batik sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda. Batik sendiri memiliki beragam jenis dan motifnya masing-masing. Namun sayangnya masih banyak jenis dan motif dari batik yang belum dikenal dan diketahui oleh masyarakat Indonesia. Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian makna penggunaan figur perempuan dalam kain batik kontemporer ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk me
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Mahirta, Mahirta. "Beberapa Inspirasi untuk Mengkaji Praktek-Praktek Konservasi Tradisional." Jurnal Konservasi Cagar Budaya 9, no. 2 (2015): 62–70. http://dx.doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v9i2.142.

Full text
Abstract:
Indonesia memiliki tradisi yang kaya dan panjang dalam praktik konservasi tradisional baik preventif dan konservasi aktif. Praktek-praktek tersebut juga merupakan bagian dari warisan budaya takbenda dari Indonesia, sehingga harus didokumentasikan dan dipelajari secara ilmiah. Tujuannya tidak hanya untuk melestarikan budaya intangible itu sendiri tetapi juga untuk mengembangkannya sehingga praktik dapat diterapkan di dimanapun tanpa diragukan lagi karena efektifitas dan efek budaya materi telah dipelajari berdasarkan penelitian ilmiah. Artikel ini memberikan beberapa latar belakang dan inspiras
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Pratomo, Firdaus Ryan, Dianne Amor Kusuma, and Budi Nurani Ruchjana. "Penerapan Model Geographically Weighted Regression pada Data Penetapan Warisan Budaya Takbenda di Indonesia." KUBIK: Jurnal Publikasi Ilmiah Matematika 9, no. 1 (2024): 60–70. http://dx.doi.org/10.15575/kubik.v9i1.33492.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Kirana, Marshella Duhita Cahya, Yudhia Ismail, and Istijab Istijab. "Perlindungan Hukum Tari Terbang Bandung (Studi di Lembaga Kursus dan Pelatihan Sanggar Seni Dharma Budaya Kota Pasuruan)." Yurijaya : Jurnal Ilmiah Hukum 6, no. 2 (2024): 153–61. http://dx.doi.org/10.51213/yurijaya.v6i2.159.

Full text
Abstract:
Di Indonesia, ada dua jenis perlindungan hukum untuk hak cipta atas tarian tradisional yaitu berupa perlindugan hukum bersifat preventif dan represiv. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian yuridis empiris yakni teknik studi terkait gejala hukum yang terjadi dari perilaku manusia, meliputi kejadian suatu perkara yang dapat diperoleh dengan proses wawancara ataupun melakukan pengamatan secara langsung. Berdasar penelitian ini, Kota Pasuruan dapat memberikan perlindungan hukum dengan melakukan inventarisasi, menjaga keamanan, dan mempromosikan budaya utamanya, yaitu tari terbang Bandung. S
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Nur Luthfyah, Elya, Ute Lies Siti Khadijah, and Elnovani Lusiana. "PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM UPAYA PELESTARIAN KESENIAN JURIG SARENGSENG SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAK BENDA INDONESIA DARI DESA BINANGUN KOTA BANJAR." Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2, no. 04 (2023): 1–8. http://dx.doi.org/10.56127/jukim.v2i04.688.

Full text
Abstract:
Setiap kesenian tentu memiliki pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh penciptanya baik melalui gerakan, bentuk, visual maupun audio, dan dapat dikatakan kesenian merupakan suatu sarana dalam mengekspresikan jiwa dan keindahan. Secara tidak langsung kesenian merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah. Jurig sarengseng yang merupakan kesenian asli Kota Banjar yang berasal dari Desa Binangun dan salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia tentu harus dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pelestarian kesenian jurig sarengseng dengan memanfaatk
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Annisafiya, Nadira, Dianne Amor Kusuma, and Budi Nurani Ruchjana. "Penerapan Analisis Diskriminan untuk Klasifikasi Pengaruh Data Warisan Budaya Takbenda terhadap Banyaknya Wisatawan Domestik." Jurnal Matematika Integratif 19, no. 2 (2023): 149. http://dx.doi.org/10.24198/jmi.v19.n2.46791.149-161.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Tsanawafa, Almeira, Dianne Amor Kusuma, and Budi Nurani Ruchjana. "Penerapan Model Spatial Autoregressive Exogenous pada Data Penetapan Warisan Budaya Takbenda di Pulau Jawa." Jurnal Matematika Integratif 19, no. 2 (2023): 137. http://dx.doi.org/10.24198/jmi.v19.n2.46526.137-147.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Sari, Yuni Afita, and Muhammad Arief Virgy. "Pemberdayaan Masyarakat Adat Melalui Literasi Digital: Melindungi Warisan Budaya Takbenda dan Mendorong Inklusi Pendidikan." Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi 8, no. 2 (2025): 109–19. https://doi.org/10.56873/jimik.v8i2.472.

Full text
Abstract:
This study examines the role of digital literacy in safeguarding intangible cultural heritage, focusing on the cultural exploitation of the Baduy Luar indigenous community on TikTok. The commodification of culture in digital media often leads to misrepresentation, highlighting the importance of digital literacy as an empowerment tool. Using a literature review and case study approach, this research emphasizes the need for inclusive digital literacy programs to enable indigenous communities to control cultural representation, understand their rights to Indigenous Cultural and Intellectual Prope
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Fikri, Kanzul, and Sena Samino. "Pelestarian Alat Musik Beghu Sebagai Ikon Kabupaten Nagakeko Flores Nusa Tenggara Timur." GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik 8, no. 1 (2025): 68–77. https://doi.org/10.26740/geter.v8n1.p68-77.

Full text
Abstract:
Abstrak: Artikel ini memfokuskan kajian pada alat musik tradisional Beghu dari Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, sebagai representasi warisan budaya takbenda yang kaya nilai historis, edukatif, dan artistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling untuk menggali makna, fungsi, dan tantangan dalam pelestarian Beghu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beghu tidak hanya memainkan peran penting dalam ritual adat dan kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga menghadapi ancaman nyata akibat minimnya dokumentasi, kurangny
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Saputra, Joko, Setyo Yanuartuti, Indar Sabri, and Anik Juwariyah. "ESTETIKA TARI SANDUR RONGGO BUDOYO TUBAN PADA ACARA SEDEKAH BUMI OLEH SISWA SMP NEGERI 3 TUBAN." GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik 8, no. 1 (2025): 1–15. https://doi.org/10.26740/geter.v8n1.p1-15.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas estetika Tari Sandur Ronggo Budoyo Tuban dalam pementasan pada acara sedekah bumi oleh siswa SMPN 3 Tuban. Tari Sandur merupakan salah satu tarian tradisional warisan budaya takbenda kabupaten Tuban yang memiliki nilai estetika, keindahan gerak, dan makna simbolis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen estetika yang terdapat dalam tarian tersebut, meliputi aspek gerakan, musik pengiring, kostum, dan kemampuan ekspresi yang merepresentasikan identitas budaya oleh para tokoh penari sandur, memberikan nilai tambah dalam mempertahankan dan memperkenalkan budaya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Diyana, Diyana, Tine Silvana Rahmawati, and Yunus Winoto. "DOKUMENTASI BUDAYA KESENIAN KUDA RENGGONG MELALUI MEDIA BOOKLET SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DARI KABUPATEN SUMEDANG." Jurnal Ilmiah Multidisiplin 3, no. 04 (2024): 169–78. http://dx.doi.org/10.56127/jukim.v3i04.1480.

Full text
Abstract:
Kuda renggong merupakan salah satu kesenian yang cukup terkenal di kabupaten Sumedang. Kesenian kuda renggong telah terdaftar sebagai salah satu Warisan Budaya TakBenda Indonesia yang tentunya harus terus dilestarikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan kesenian kuda renggong yaitu dengan melakukan dokumentasi budaya melalui media booklet. Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan kesenian kuda renggong dengan melakukan dokumentasi budaya dengan betuk dalam media booklet. Pemilihan media booklet sebagai bentuk dokumentasi didasari oleh keunggulannya seperti ukurannya ya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Christianna, Aniendya. "Preservation of Damar Kurung through jewelry design." Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) 3, no. 7 (2020): 247–54. http://dx.doi.org/10.24821/productum.v3i7.3343.

Full text
Abstract:
Revolusi industri 4.0 diperkirakan akan mengancam keberadaan manusia dalam dunia kerja. Ketika ancamannya semakin besar, manusia sebagai makhluk kreatif seharusnya menyadari bahwa mereka harus beradaptasi. Tantangan-tantangan ini dapat dijawab jika manusia sebagai sumber daya utama dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan keterampilan diri. Kreativitas membuat manusia mampu menghasilkan karya seni yang belum tentu teknologi dan mesin mampu lakukan. Meskipun beberapa mesin dikatakan mampu melakukannya, manusia tetap adalah entitas yang memiliki rasa d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Nurhidayah, Arina, Ute Lies Siti Khadijah, and Samson CMS. "UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL UPACARA NYIRAMKEUN PUSAKA TALAGA MANGGUNG MELALUI KEGIATAN DOKUMENTASI BUDAYA." Jurnal Ilmiah Multidisiplin 3, no. 04 (2024): 39–48. http://dx.doi.org/10.56127/jukim.v3i04.1410.

Full text
Abstract:
Budaya lokal adalah sekumpulan kebiasaan, tradisi, nilai, norma, serta praktik sosial yang dilakukan oleh komunitas atau masyarakat di suatu wilayah tertentu. Budaya lokal dapat disebut sebagai warisan budaya takbenda karena umumnya diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga perlu dilestarikan agar tetap ada hingga ke generasi berikutnya. Upacara Nyiramkeun Pusaka Talaga Manggung yang ada di Museum Talaga Manggung, Kabupaten Majalengka juga merupakan budaya lokal yang tentunya perlu dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu melestarikan budaya lokal Upacara Nyiramkeun Pusaka Ta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Rully Soeriaatmadja, Erick Teguh Leksono, and Hendi Rosadi. "MOTIF BATIK MEGA MENDUNG SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DALAM INSPIRASI RANCANGAN BAHAN FABRIC PADA DESAIN KURSI MOBIL MICROCAR." Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain 19, no. 1 (2022): 109–18. http://dx.doi.org/10.25105/dim.v19i1.15156.

Full text
Abstract:
Batik merupakan warisan tradisi budaya Indonesia yang sudah mendapatpengakuan dari Unesco sebagai Intagible Cultural Heritage (ICH) atau WarisanBudaya Takbenda pada sidang Unesco di Abu Dhabi. Batik merupakan teknikmenghias kain yang mengandung nilai, makna, dan simbol-simbol budayakarena sejatinya batik adalah sebuah proses dan memiliki nilai lebih dariselembar kain bermotif. Batik sebagai warisan budaya yang memiliki nilaikearifan lokal kurang dimanfaatkan sebagai karya seni yang diaplikasikankedalam produk inovasi dari suatu bagian komponen desain transportasi,khususnya pada bagaian doortri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Daryana, Hinhin Agung, and Dinda Satya Upaja Budi. "Proses Regenerasi Angklung di Saung Angklung Udjo." Panggung 34, no. 4 (2024): 482–99. https://doi.org/10.26742/panggung.v34i4.3577.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Meningkatnya status angklung disebabkan oleh pengelolaan sumber daya yang memadai, inisiatif pemasaran strategis, dan model pewarisan yang efektif oleh Udjo Ngalagena. Komitmennya yang tak tergoyahkan ditunjukkan dengan didirikannya Saung Angklung Udjo yang menjadi tonggak kemajuan seni angklung di Indonesia dan kancah global. Kajian ini berupaya membuktikan keterkaitan erat antara keberadaan kesenian angklung, proses kaderisasi, dan lingkungan sekitarnya. Secara khusus, kajian ini berpusat pada analisis model pewarisan, peran penting ahli waris, dan efektivitas transmisi pengetahuan d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Wagiati, Wagiati, Nani Darmayanti, and Duddy Zein. "PEMERTAHANAN EKSISTENSI JATI DIRI BANGSA MELALUI PENGENALAN KOSAKATA ARKAIS BAHASA SUNDA DI SMAN 1 CILEUNYI BERANCANGAN DIALEKTOLOGI." Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 5, no. 2 (2022): 210. http://dx.doi.org/10.24198/kumawula.v5i2.36535.

Full text
Abstract:
Bahasa daerah memiliki kedudukan yang amat vital dalam kehidupan masyarakat daerahnya, yakni sebagai bahasa lokal, dalam suatu suku, sebagai bahasa dalam kekayaan budaya daerah, dan sebagai bahasa dalam adat istiadat daerah. Dalam kedudukannya itu, bahasa merupakan warisan budaya takbenda, yakni warisan budaya dari tradisi dan ekspresi lisan masyarakat tuturnya. Secara praktis, bahasa daerah tidak hanya tecermin dalam praktik komunikasi sehari-hari, tetapi juga termanifestasi melalui teks-teks kuno, puisi, legenda, hikayat, peribahasa, dan cerita rakyat. Dalam kaitannya dengan hal ini, jika ba
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Hidayatun Nur, Desi Sukenti, Latif Latif, Dicky Fahmi, and Diah Ayu Lestari. "Bentuk dan Fungsi Pantun Atui; Sebuah Kajian Pantun Melayu Klasik." Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra 11, no. 1 (2025): 968–79. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i1.5349.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi pantun atui yang ada dalam masyarakat Kampar-Riau Indonesia. Pantun atui merupakan warisan budaya masyarakat Kampar Riau yang sudah terancam punah seiring dengan perubahan zaman. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk dari pantun atui yang dilihat dari segi tipografi, rima, asonansi, aliterasi, diksi, imaji, gaya bahasa serta fungsi atau penggunaan pantun atui dalam kehidupan masyarakat Kampar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan strategi analisis doku
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

CMS, Samson, Kusnandar Kusnandar, and Evi Nursanti Rukmana. "INVENTARISASI PENGETAHUAN LOKAL HAJAT LEMBUR MASYARAKAT TATAR KARANG." KABUYUTAN 1, no. 2 (2022): 41–52. http://dx.doi.org/10.61296/kabuyutan.v1i2.38.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan lokal tentang tradisi Hajat Lembur di Tatar Karang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif serta disusun berdasarkan struktur inventarisasi budaya Kemendikbud. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Secara historis, Hajat Lembur di Tatar Karang merupakan warisan sistem adat yang sudah ada sebelum tahun 1860 serta erat kaitannya dengan komunikasi kebencanaan; 2) Secara konseptual, Hajat Lembur merupakan: (a) pesan kewaspadaan terhadap pontensi ancaman bencana di wilayah Tatar Karang, baik benc
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Hidayat, Wendra Januar. "Legal Protection of Paseban Kuningan Batik Under the Copyright Act." UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum 8, no. 2 (2021): 200–209. http://dx.doi.org/10.25134/unifikasi.v8i2.5203.

Full text
Abstract:
Indonesia sebagai negara dengan banyak pulau mempunyai beragam kesenian dan kebudayaan, salah satunya adalah batik yang sudah dikenal dunia internasional. Batik telah diakui sebagai warisan budaya manusia, verbal, dan takbenda oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sejak tahun 2009. Batik Tulis Paseban merupakan perwujudan simbol artefak budaya Sunda yang muncul secara alami dari nilai-nilai budaya lingkungan, termasuk ide-ide arkeologi pemikiran lokal. Dalam menjaga kelestariannya, hak atas kekayaan intelektual (HAKI) sangat krusial dalam mendorong peni
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Syarifuddin Jurdi and Andi Amiruddin. "ANALISIS PERAN TRADISI LISAN DALAM PELESTARIAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL: STUDI KASUS PADA MASYARAKAT ADAT DI INDONESIA." Journal Central Publisher 2, no. 3 (2025): 1692–98. https://doi.org/10.60145/jcp.v2i3.355.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Tradisi lisan merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya takbenda Indonesia yang merefleksikan identitas, nilai, dan sistem pengetahuan masyarakat adat. Dalam konteks modernisasi dan globalisasi, eksistensi tradisi lisan menghadapi tantangan serius, terutama akibat menurunnya penggunaan bahasa daerah dan dominasi budaya populer. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran tradisi lisan dalam pelestarian identitas budaya lokal melalui studi kasus pada masyarakat adat Baduy di Banten dan Toraja di Sulawesi Selatan. Metode : Penelitian menggunakan metode
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Isdiyanto, Ilham Yuli, and Deslaely Putranti. "Perlindungan Hukum atas Ekspresi Budaya Tradisional dan Eksistensi Masyarakat Hukum Adat Kampung Pitu." Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 15, no. 2 (2021): 231. http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2021.v15.231-256.

Full text
Abstract:
Masyarakat Kampung Pitu masih memegang tradisi dan budaya asal usulnya hingga sekarang, bahkan jumlah Kepala Keluarga yang tidak boleh lebih dari 7 (tujuh) juga masih bertahan hingga sekarang. Sebagai masyarakat tradisional yang khas, masyarakat Kampung Pitu memiliki berbagai macam bentuk Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) yang disisi lain hal ini perlu mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah. Regulasi di Indonesia mengatur perlindungan EBT melalui UU No. 28/2014 tentang Hak Cipta, sehingga dapat menjadi perlindungan EBT masyarakat Kampung Pitu agar tetap lestari. Penelitian ini menjadi sa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Dwinanto, Arief, Rini S. Soemarwoto, and Miranda Risang Ayu Palar. "BUDAYA SIRIH PINANG DAN PELUANG PELESTARIANNYA DI SUMBA BARAT, INDONESIA." Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 11, no. 3 (2019): 363. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v11i3.543.

Full text
Abstract:
Sirih pinang dalam tulisan ini mengacu pada sirih (Piper betle L), pinang (Areca catechu L) dan kapur; serta praktik mengunyahnya. Di berbagai daerah di Indonesia, budaya sirih pinang dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya mulai pudar. Namun di Sumba, masyarakatnya masih menanam sirih – pinang dan memanfaatkan sirih pinang dalam kesehariannya, menggunakannya pada praktik ritual, dan acara seremonial. Penelitian ini membahas budaya sirih pinang di Sumba Barat. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam dan kajian p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Saefudin, Muhammad, Eko Sugiarto, and Muh Fakhrihun Naam. "Implementasi Pelaksanaan Konservasi Seni Melalui Dunia Pendidikan: Lomba Pekan Seni SD Cabang Tembang Macapat antar SD Se-Kota Tegal sebagai Upaya Pelestarian Lagu Tradisi." Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni 2, no. 5 (2024): 556–60. https://doi.org/10.62379/jishs.v2i5.1766.

Full text
Abstract:
Tembang macapat, warisan budaya takbenda Indonesia, kian terancam punah di era kontemporer. Faktor utama adalah kemajuan zaman dan kekurangan guru yang berpengalaman. Ini adalah studi tentang upaya untuk melestarikan Tembang Macapat, yang dilakukan melalui Lomba Pekan Seni SD Cabang Tembang Macapat antar SD Se-Kota Tegal. Studi pustaka digunakan dalam penelitian kualitatif ini untuk menilai seberapa efektif lomba nembang macapat dalam pelestarian lagu tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lomba ini dianggap sebagai metode yang efektif untuk mempertahankan Tembang Macapat. Beberapa fa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Andreswari, Desi, Funny Farady Coastera, Sarwit Sarwono, and Nabilatul Balqis. "PENERAPAN METODE SMART (SIMPLE MULTI ATRIBUTTE RATING TECHNIQUE) DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA PROVINSI BENGKULU BERBASIS WEBSITE." Pseudocode 11, no. 2 (2024): 39–44. http://dx.doi.org/10.33369/pseudocode.11.2.39-44.

Full text
Abstract:
This research aims to develop a Decision Support System (DSS) that can provide recommendations for the intangible cultural heritage of Bengkulu Province in accordance with the proposed determination of intangible cultural heritage. This system was designed using UML and implemented in the PHP programming language. This system will determine the recommended intangible cultural heritage using the SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) method. After that, a ranking of intangible cultural heritage recommendations was carried out according to the criteria for the determination form, photos
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Azzahra, Nabila Rizkyta, Yuliawan Kamahidayat, and Ace Iwan Suryawan. "Ibing Penca Baragbag Tengah di Paguron Sinar Pusaka Putra Garut." Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) 6, no. 1 (2023): 301–19. http://dx.doi.org/10.34007/jehss.v6i1.1868.

Full text
Abstract:
Ibing penca merupakan salah satu warisan budaya takbenda di Indonesia yang berkembang diberbagai memiliki struktur koreorafi yang lincah dan bersinergi serta ciri khas, dimana gerak tersebut merupakan hasil gabungan dari wilayah di Nusantara. Masing-masing daerah yang memiliki paguron pencak silat menunjukan ciri khas dan gaya yang berbeda. Ibing pencak silat baragbag tengah di paguron Sinar Pusaka Putra Garut mengembangkan ibingan (gaya gerak) yang mempunyai ciri khas dalam pola gerak dan rias busana yang menjadi pendukung dalam geraknya. Penelitian memiliki tujuan untuk mendeskripsikan ibing
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Mustofa, Hasan. "OTONOMI KHUSUS NOKEN PAPUA DALAM BINGKAI KETATANEGARAAN INDONESIA." As-Syifa: Journal of Islamic Studies and History 3, no. 1 (2023): 14–25. http://dx.doi.org/10.35132/assyifa.v3i1.573.

Full text
Abstract:
Otonomi khusus dalam sistem negara di Indonesia adalah kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola urusan dan kepentingan masyarakat mereka sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satunya adalah bentuk tujuan kebijakan dan perlindungan terhadap noken di Papua yang telah tertuang secara tersirat dalam UU Otsus Papua No.21 Tahun 2001 Pasal 1 huruf 0 : “adat adalah kebiasaan yang diakui, dipatuhi, dan dilembagakan, serta dipertahankan oleh masyarakat adat setempat secara turun temurun”. Noken merupakan warisan budaya takbenda yang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Bangun, Jabatin. "IRCI Diplomasi Internasional Jepang: Kajian Hermeneutika Kritis." Beranda 1, no. 1 (2023): 9–17. http://dx.doi.org/10.52969/beranda.v11i1.15.

Full text
Abstract:
International Research Center for Intangible Culture Heritage (IRCI) adalah lembaga penelitian untuk pelestarian WBTb (Warisan Budaya Takbenda) yang didirikan oleh Pemerintah Jepang berdasarkan ketentuan UNESCO sebagai Lembaga Internasional Kategori 2, yang bekerja di wilayah Asia Pasifik. Penelitian lembaga yang berada di Jepang ini untuk memperlihatkan strategi jepang melakukan soft diplomasi kebudayaan di dunia. Kajian ini mengisi belum adanya kajian di Indonesia untuk memakai soft diplomasi kebudayaan internasional, khususnya WBTb. Kajian ini dilakukan dengan metode penelitian arsip dan te
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Efriani, Efriani, Haunan Fachry Rohilie, Nahot Tua Parlindungan Sihaloho, and Dea Varanida. "Pamole’ Beo’: Pesta syukur padi petani ladang Dayak Tamambaloh di Kalimantan Barat." Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 5, no. 2 (2021): 229–40. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.v5i2.17938.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena diinkulturasikannya upacara syukur panen padi (Pamole’ Beo’) masyarakat Dayak Tamambaloh dengan perayaan Pentakosta Gereja Katolik, serta telah dijadikan ajang festival budaya. Fenomena ini tentu menunjukkan terdapatnya nilai-nilai luhur pada upacara Pamole’ Beo’. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi nilai-nilai warisan budaya takbenda pada upacara Pamole’ Beo’ Dayak Tamambaloh. Penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan wawancara mendalam dengan pendekatan etnografis. Penelitian ini, menunjukkan bahwa upaca
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Maulana, Muhammad Hendra, and Ina Helena Agustina. "Perspektif Pengunjung terhadap Tradisi Budaya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman Cirebon." Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning 2, no. 2 (2022): 336–41. http://dx.doi.org/10.29313/bcsurp.v2i2.3370.

Full text
Abstract:
Abstract. The visitor's perspective on the cultural traditions found in the Kasepuhan Palace and Kanoman Palace is a step to find out the potential that can attract visitors. The historical evidence left in the two palaces is still preserved, it can be seen from the shape of the building which is still the same, and some aspects of culture that are still carried out today. The cultural traditions found in the Kasepuhan Palace and Kanoman Palace are intangible cultural tours that have been registered in the intangible cultural heritage of West Java, so they must be preserved and maintained. The
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Retno Mawarini Sukmariningsih, Hadi Karyono, and Jady Zaidi Hassim. "Peran Pemerintah Daerah Dalam Upaya Pengembangan Unit Mikro Kecil Dan Menengah Batik Tradisional Di Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang." Jurnal Suara Pengabdian 45 3, no. 1 (2024): 66–73. http://dx.doi.org/10.56444/pengabdian45.v3i1.1555.

Full text
Abstract:
Batik tulis merupakan batik yang teknik pembuatan paling tertua dan paling tradisional yang ada di Indonesia. Hal ini karena teknik pembuatan batik tulis khususnya dilakukan secara manual dengan menggunakan canting dan malam. Eksistensi batik sudah dikenal luas baik lokal maupun mancanegara. Bahkan, pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda. Pengabdian masyarakat ini focus dalam upaya menumbuh kembangkan eksistensi UMKM batik tulis tradisional di Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang bersama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Yohannes, Yohannes, Muhammad Ezar Al Rivan, Siska Devella, and Meiriyama Meiriyama. "Klasifikasi Motif Songket Palembang menggunakan Support Vector Machine berdasarkan Histogram of Oriented Gradients." Jurnal Teknologi Terpadu 9, no. 2 (2023): 143–49. http://dx.doi.org/10.54914/jtt.v9i2.1032.

Full text
Abstract:
Songket Palembang merupakan salah satu warisan budaya takbenda dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional. Songket Palembang memiliki beberapa jenis motif antara lain Bunga Cina, Cantik Manis, dan Pulir. Upaya pelestarian dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang motif songket palembang. Pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian motif songket Palembang berdasarkan fitur bentuk dengan menggunakan metode Histogram of Oriented Gradient (HOG). Berdasarkan hasil pengujian terhadap 45 citra data uji, bahwa metode HOG mampu menjadi fitur dalam klasifikasi citra motif Songket Palemban
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Melati, Anastasia. "Indonesian Dance Education in Taiwan: Methods and Experiences as a Teacher." Journal of Urban Society's Arts 8, no. 2 (2022): 76–86. http://dx.doi.org/10.24821/jousa.v8i2.6152.

Full text
Abstract:
Traditional dances are a type of performing arts passed down from previous generations. Some of these dances become the cultural heritage of a nation, and therefore, they require strategies and projects to preserve their traditional forms while promoting its contemporary articulations. This study examines the process of teaching Indonesian traditional dance to Taiwanese students and analyzes how this intangible cultural heritage is perceived by the students, not only as knowledge but also as cultural connectivity that links to the cultural and socio-political positioning of Taiwan. The study a
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Marwah, Sofa, Tri Murniati, Oktafiani Catur Pratiwi, Wita Ramadhanti, and Titis Perdani. "Kebijakan Kebudayaan Pesisir Kilen Jawa: Urgensi Pengelolaan di Tengah Saling Silang Budaya." Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan 20, no. 1 (2025): 80–94. https://doi.org/10.14710/sabda.20.1.80-94.

Full text
Abstract:
ABSTRAK: Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri pengelolaan kebijakan kebudayaan pesisir kilen di pesisir utara Jawa, khususnya di Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menjadi penting mengingat masyarakat Pekalongan mengalami saling silang budaya sejak lama antara budaya Jawa, Arab, China dan sebagainya. Oleh karena itu upaya pengembangan budaya asli pesisir oleh Dinas Kebudayaan sangatlah bermakna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penetapan informan secara snowball. Analisis data mengedepankan proses klarifikasi data agar tercapai konsistensi serta langkah abstraksi teoriti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!