Academic literature on the topic 'Yogyakarta (Daerah Istimewa)'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Yogyakarta (Daerah Istimewa).'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Yogyakarta (Daerah Istimewa)"

1

Macaryus, Sudartomo, and Yoga Pradana Wicaksono. "LAGU “JOGJA ISTIMEWA”: REPRESENTASI IDENTITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA." Widyaparwa 47, no. 2 (2019): 193–206. http://dx.doi.org/10.26499/wdprw.v47i2.368.

Full text
Abstract:
This paper is to explain the contents of the song poem "Jogja Istimewa" which contains information, descriptions, imperatives, and messages that show the identity of Yogyakarta (DIY). Verbally formulated lyrics reflect the writer's knowledge, experiences, hopes, and ideology that appear through the mention of names of places, characters, events, interactions, and invitations. Explanations were made using qualitative and qualitative, contextual, and intertextual methods. Textual explanation by interpreting song-poems that have been formulated verbally written. Contextual explanation by linking song lyrics with the historical, cultural and social background of the DIY community. Intertextual explanation by linking the contents of the lyrics with other texts, namely assumptions that are the crystallization of the wisdom of the community. This explanation is done by placing each phenomenon as a cultural sign that all represent the cultural identity and the people of Yogyakarta (DIY). Meaning is done by linking relationships between data to get the full conclusion. The analysis shows that the song poem "Jogja Istimewa" represents Yogyakarta's identity as a city of history, culture, and struggle that continues to be lived and developed by supporting communities and bureaucratic competition in the Government of DIY.Tulisan ini bertujuan menjelaskan isi syair lagu “Jogja Istimewa” yang memuat informasi, deskripsi, imperasi, serta pesan yang menunjukkan identitas Yogyakarta (DIY). Lirik yang diformulasikan secara verbal mencerminkan pengetahuan, pengalaman, harapan, dan ideologi penulis yang tampak melalui penyebutan nama tempat, tokoh, peristiwa, situasi, dan ajakan. Penjelasan dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode tekstual, kontekstual, dan intertekstual. Penjelasan tekstual dengan memaknai syair lagu yang telah diformulasikan secara verbal tulis. Penjelasan kontekstual dengan mengaitkan lirik lagu dengan latar belakang sejarah, budaya, dan sosial masyarakat DIY. Penjelasan intertekstual dengan mengaitkan isi lirik dengan teks lain, yaitu ungkapan-ungkapan yang merupakan kristalisasi kearifan masyarakat. Penjelasan tersebut dilakukan dengan menempatkan setiap gejala sebagai tanda budaya yang secara keseluruhan merepresentasikan identitas budaya dan masyarakat Yogyakarta (DIY). Pemaknaan dilakukan dengan mengaitkan hubungan antardata secara keseluruhan untuk mendapatkan simpulan secara komprehensif. Hasil analisis menunjukkan bahwa syair lagu “Jogja Istimewa” merepresentasikan identitas Yogyakarta sebagai kota sejarah, budaya, dan perjuangan yang terus dihidupi dan dikembangkan oleh masyarakat pendukung dan kalangan birokrat di lingkungan Pemerintah DIY.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Prakoso, Aditha Agung. "DAMPAK MULTIGANDA RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH (RIPPARDA) TERHADAP KEPARIWISATAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA." Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah 10, no. 01 (2016): 1–26. http://dx.doi.org/10.47256/kepariwisataan.v10i01.129.

Full text
Abstract:
Nowadays, Daerah Istimewa Yogyakarta is announced as one of tourism destination in Indonesia. It is confirmed that Daerah Istimewa Yogyakarta in Regulation of Government No 50 of Government No 50 Year 2011 is belong to 50 national tourism destinations as known as National Tourism Destination Borobudur – Yogyakarta and its surrounding area. To accomplish The Act No 10 Year 2009 on Tourism and Regulation of Government No 50 Year 2011 on Grand Strategy of National Tourism Development, so Daerah Istimewa Yogyakarta composed Grand Strategy of Regional Tourism Development that called Regulation of Regional Government No 1 Year 2012 on Grand Strategy of Regional Tourism Development Provence Daerah Istimewa Yogyakarta. It is expected to give positive multiplier effect for Daerah Istimewa Yogyakarta community.
 Keywords: tourism destination, multiplier effect, grand strategy of national tourism development, tourism planning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Umar, Jaenudin. "Kewenangan Otonomi Daerah: Sistem Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta." Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1, no. 2 (2021): 97–102. http://dx.doi.org/10.36418/cerdika.v1i2.27.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai polemik pertanahan di D.I Yogyakarta. Selain itu, kewenangan kebijakan pertanahan yang diterapkan di D.I Yogyakarta apakah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yaitu otonomi daerah bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Uraian poin penting dalam penulisan ini yaitu sejarah pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta, pelaksanaan sistem pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan Kadipaten. Ketiga hal tersebut diolah menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan sebagai bahan hukum primer. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan sistem penulisan bersifat deskriptif analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya dualisme hukum pertanahan D.I Yogyakarta yaitu hukum nasional (UUPA) dan hukum adat (Rijkshblaad). Penengah atas polemik tersebut, maka muncul Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 tentang otonomi khusus bagi D.I Yogyakarta berfungsi untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri, termasuk sistem pertanahan. Sistem pertanahan yang ada di D.I Yogyakarta berbeda dengan daerah lain guna menjaga asal usul sejarah pertanahan D.I Yogyakarta. Otonomi daerah mempunyai tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan Kadipaten untuk kepentingan kebudayaan, kepentingan sosial serta kepentingan publik dengan didapatkannya perizinan baik dari Kasultanan maupun Kadipaten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Iqbal, Muhammad, Yunita Elianda, Ali Akbar, and Nurhadiyanti Nurhadiyanti. "KEISTIMEWAAN PENATAAN RUANG MENURUT PERATURAN DAERAH ISTIMEWA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA." Jurnal Caraka Prabu 4, no. 1 (2020): 99–120. http://dx.doi.org/10.36859/jcp.v4i1.221.

Full text
Abstract:
Yogyakarta sebagai salah satu daerah di Indonesia yang diberikan hak istimewa oleh pemerintah pusat sehingga dalam bentuk pemerintahannya menjadi berbeda dengan daerah lainnya. Bukan hanya bentuk pemerintahan akan tetapi pada aspek-aspek lain bahkan sampai pada penataan ruang daerah. Penelitian ini ingin memberikan gambaran mengenai keistimewaan penataan ruang yang ada di Yogyakarta yang tertuang dalam peraturan daerahnya. Untuk metode yang digunakan dalam menganalisi hasil penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah bahwa keistimewaan dari Kota Yogyakarta yang lain yaitu terdapat satuan ruang strategis yaitu adanya Satuan Ruang Tanah Kadipaten dan Satuan Ruang Tanah Kadipaten. Dalam pengelolaan tata ruang tersebut di tuangkan dalam Perda No. 2 Tahun 2010 yang kemudain diundangkan, diberlakukan Undang Undang tersebut, diharapkan dapat memberikan kesejahteraan terhadap hak hak masyarakat dan dalam bentuk faktanya nyatanya masih belum berjalan dengan baik. Berbagai faktor faktor yang membuat hal tersebut terjadi diantaranya masih adanya pembangunan perkotaan yang tidak menuruti Undang Undang yang berlaku. diantaranya pembangunan mall dan hotel yang tidak teratur. Seperti Sleman city mall yang pembangunanya lebih dulu dilakukan sebelum peraturan tersebut berlaku.
 Kata Kunci: Perda, Tata Ruang, Keistimewaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Kusuma, Paku, Dharsono Dharsono, Dwi Marianto, and Guntur Guntur. "Maskot Kota Yogyakarta." Mudra Jurnal Seni Budaya 35, no. 2 (2020): 250–55. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v35i2.1052.

Full text
Abstract:
Maskot tidak sekedar bentuk yang tanpa makna, didalamnya terdapat nilai filosofis yang membawa pesan penting dari suatu cita-cita bersama. Sistem identitas menjadi penghubung antara kajian keberadaan maskot dan kebutuhan pencitraan suatu daerah. Setiap daerah, tentu saja memiliki keunikan yang membedakan dengan daerah lainnya; keunikan tersebut akan memberikan keuntungan tersendiri bagi entitas yang ada dalam ruang lingkupnya. Begitu pula untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, yang meskipun notabene telah menyandang predikat daerah istimewa akan tetapi perlu juga dipikirkan membangun identitas wilayahnya sebagai asosiasi penguatnya. Fokus dalam penelitian kualitatif ini akan menguak sejauh mana peran Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam proses pemikiran membuat “maskot” yang menunjukan keistimewaannya. Kajian penulisan dengan penekanan pandangan kebudayaan melalui UU keistimewaan D.I. Yogyakarta yang disandingkan dengan pemikiran mengenai pencitraan kota.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Atmojo, Muhammad Eko. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN PEJABAT STRUKTURAL ESELON II DI PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA." Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi 10, no. 1 (2019): 10. http://dx.doi.org/10.23969/kebijakan.v10i1.1419.

Full text
Abstract:
Penentuan pejabat struktural setiap daerah mempunyai dinamika yang berbeda-beda, salah satunya adalah penentuan pejabat struktural di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana Yogyakarta adalah satu-satunya provinsi yang mempunyai gubernur bukan berasal dari partai politik, hal inilah yang menjadikan dinamika penentuan pejabat struktural di Daerah Istimewa Yogyakrta dengan daerah lain berbeda. Dalam pelaksanaan penentuan pejabat struktural sangat rentan sekali terhadap factor -faktor politik ataupun factor patronage. Maka dari itu perlu pembenahan pada pelaksanaan proses rekruitmen pejabat struktural eselon II. Dengan adanya pembenahan system rekruitmen maka diharapkan pejabat struktural eselon II merupakan orang-orang pilihan yang mempunyai kompetensi dan integritas dalam menjalankan tugas. Dengan begitu maka akan tercipta pelayanan kepada masyarakat dengan baik karena penempatan pejabat struktural sesuai dengan kompetensi dan integritas masing-masing organisasi. Maka penggunaan metode merit system sangatlah tepat untuk proses rekuitmen pejabat struktural eselon II, sedangakan faktor yang bisa mempengaruhi penentuan pejabat struktural adalah faktor kompetensi, faktor prestasi kerja dan faktor penilaian secara objektif. Sedangkan untuk faktor kepentingan, faktor politik dan patronase tidak menjadi faktor penentu dalam pelaksanaan penentuan pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan begitu menandakan bahwasannya pelaksnaan penentuan jabatan struktural di lingkungan pemerintah daerah istimewaa Yogyakarta sudah menggunakan merit system sehingga pejabat yang terpilih merupakan pejabat yang mempunyai kompetensi dan integritas untuk kepentingan public dan pelayanan public.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Sutomo, Maskuri. "KEPUASAN PELANGGAN MENGINAP PADA HOTEL BERBINTANG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Survey Pelanggan Pada Hotel Bintang Tiga, Empat dan Lima Di Daerah Istimewa Yogyakarta)." Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis 10, no. 1 (2010): 52. http://dx.doi.org/10.17509/strategic.v10i1.1079.

Full text
Abstract:
Yogyakarta merupakan lahan yang strategis bagi perkembangan sektor industri jasa, khususnya hotel sebagai sarana akomodasi bagi turis. Pertumbuhan wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang datang menggunakan jasa akomodasi hotel berbintang semakin meningkat di Daerah Istimewa Yogyakarta, semakin banyak wisatawan yang nginap di Daerah Istimewa Yogyakarta, akan semakin tinggi pendapatan yang akan diperoleh, karena hampir sepertiga dari uang saku mereka akan dialokasikan kepada urusan akomodasi. Situasi persaingan yang ketat dalam industri perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyebabkan perusahaan-perusahaan sulit untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Hasil pra survei mengindikasikan bahwa pelanggan hotel bintang dua dan lima lebih merasakan manfaat sosial, fungsional dan emosional dibandingkan pengorbanannya dalam mengkonsumsi layanan hotel berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan dimungkinkan dapat mengurangi kegagalan pelayanan dan memberikan kepuasan. Bila hal tersebut dapat diwujudkan maka pelanggan senantiasa akan mengkonsumsi dan berperilaku positif terhadap jasa tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei, yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pelanggan atau tamu hotel yang menginap pada hotel berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit obeservasi dalam penelitian adalah pelanggan yang menginap pada hotel bintang tiga, empat dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hotel bintang tiga, empat dan lima di Daerah Istimewa Yogyakarta berjumlah 17 buah.Hotel bintang tiga empat dan lima di Daerah Istimewa Yoyakarta belum memberikan kepuasan pelanggan yang maksimal. Hal ini ditunjukkan lebih tingginya harapan pelanggan terhadap kontak personal, fasilitas fisik pendukung dan peralatan dibandingkan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

HANDITYA, BINOV. "Pengisian Jabatan Gubernur Dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta." Hukum dan Masyarakat Madani 8, no. 1 (2018): 56. http://dx.doi.org/10.26623/humani.v8i1.1387.

Full text
Abstract:
<p>Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Negara juga menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Dengan adanya hal tersebut di atas maka pelaksanaan pemilihan kepala daerah di daerah tersebut terpengaruh oleh kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat. Dengan adanya Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggambarkan keadaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan daerah khusus atau istimewa dan negara menghormati daerah yang mempunyai sifat khusus atau istimewa. Pengisian jabatan gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sudah sesuai dengan asas demokrasi, karena hakikat demokrasi itu sendiri adalah kehendak rakyat itu sendiri</p><p> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Kuncoro, Mudrajad. "Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta." Unisia 29, no. 59 (2006): 3–18. http://dx.doi.org/10.20885/unisia.vol29.iss59.art10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Asriati, Asriati. "Epidemiologi Rubella Di Daerah Istimewa Yogyakarta." Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community 2, no. 2 (2020): 39–50. http://dx.doi.org/10.35971/gojhes.v4i1.5240.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Rubella dapat menjadi penyakit serius ketika diderita oleh wanita hamil. Sebagai salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, Rubella mengalami peningkatan kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan tidak adanya vaksinasi dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola penyebaran kasus Rubella dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Dengan pendekatan studi kasus kontrol, penelitian ini menggunakan 142 responden (1: 1) dan pemetaan dalam melihat pola penyebaran kasus. Analisis statistik dilakukan oleh Odds ratio (OR) dan regresi logistik. Hasil: Penelitian ini menemukan kejadian Rubella meningkat sejak 2014, Kulonrprogo memiliki insiden tertinggi, peningkatan kasus terjadi pada musim kemarau, 64,6% kasus Rubella berusia di bawah lima belas tahun, dan meningkat dengan status sosial ekonomi dan populasi padat. Rubela menyebar dari daerah dengan insiden tinggi ke daerah sekitarnya setiap tahun. Tinggal di daerah padat penduduk berisiko 2,96 kali menderita Rubella. Usia balita adalah faktor pelindung Rubella. Kesimpulan: vaksinasi Rubella perlu dilakukan untuk membangun kekebalan kelompok dan mengurangi penyebaran kasus. Penguatan dalam Surveilans Campak Berbasis Kasus (CBMS) dan penyelidikan epidemiologi, terutama dalam kasus Rubella, disebabkan oleh informasi yang tidak lengkap dan sebagian besar responden yang tidak tahu bahwa mereka telah terpapar oleh Rubella. Setelah vaksinasi rubella massal, diperlukan vaksin rutin untuk anak di bawah satu tahun, dua dosis vaksin untuk anak di atas 12 tahun, dan vaksin untuk wanita usia subur, sebagai strategi tindak lanjut untuk mengatasi penyebaran rubella.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Yogyakarta (Daerah Istimewa)"

1

Yuni, Windarti Penchan Sherer. "The meanings of gifts and favors for sexual behavior among youth in dating relationships in Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia /." Abstract, 2007. http://mulinet3.li.mahidol.ac.th/thesis/2550/cd400/4838033.pdf.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Yogyakarta (Daerah Istimewa)"

1

Suwarno, P. J. Romusa Daerah Istimewa Yogyakarta. Penerbitan Universitas Sanata Dharma, 1999.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wibowo, H. J. Arsitektur tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Supanto. Upacara tradisional Sekaten Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Suhatno. Seri peninggalan sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

J. C. M. Gresah Suryamataram. Tatacara kematian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi DIY, Bagian Inspeksi Kebudayaan, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Prabowo, Dhanu Priyo. Antologi cerita rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat Bahasa, 2004.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Soemarwoto, Otto. Pembangunan berkelanjutan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Perencanaan Daerah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Grace, Nani. Pengukuran indikator iptek daerah: Kasus Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat Analisa Perkembangan Iptek, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Hadi, Panudju. Profil sumberdaya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pusat Survei Sumberdaya Alam, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Kartikasari, Tatiek. Sistem pemerintahan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, RI, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Yogyakarta (Daerah Istimewa)"

1

Pudianti, Anna, and Reni Vitasurya. "Traditional Community Value as Significant Aspect of Rural Tourism Sustainability in Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia." In Cultural Sustainable Tourism. Springer International Publishing, 2019. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-10804-5_18.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Laksmi, A. C., and A. P. Putra. "Management accounting practices in micro enterprises in the Sleman Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta." In Increasing Management Relevance and Competitiveness. CRC Press, 2018. http://dx.doi.org/10.1201/9781351241892-8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Yogyakarta (Daerah Istimewa)"

1

Dewi, Dita Novita, and Suyatmin Waskito Adi. "ANALISIS SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Empiris Pada Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2018)." In SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER 2020 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER. UM Jember Press, 2021. http://dx.doi.org/10.32528/psneb.v0i0.5226.

Full text
Abstract:
Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu indikator dari kemandirian otonomi daerah dalam menggali potensi untuk meningkatkan sumber-sumber penerimaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah wisatawan, jumlah obyek wisata dan jumlah hotel terhadap pendapatan asli daerah. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel yaitu metode gabungan dari data time series dan data cross section. Populasi dalam penelitian ini adalah 5 kota/kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012-2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, kemudian diperoleh sampel sebanyak 35. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan metode dokumenter yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan analisis adalah Eviews 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah wisatawan berpengaruh positif dan tidak signifikan, variabel jumlah obyek wisata tidak berpengaruh signifikan dan variabel jumlah hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Jemadu, Yeremia, Anissa Haqqi, Ferdiansyah Maydelta, et al. "Integrated Development of Tourism Villages In Mt. Merapi Area, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta." In Asia Tourism Forum 2016 - the 12th Biennial Conference of Hospitality and Tourism Industry in Asia. Atlantis Press, 2016. http://dx.doi.org/10.2991/atf-16.2016.4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sulistiyani, A. T., Sutarno Sutarno, Prabang Setyono, and R. D. Wahyuningsih. "The Role of Authentic Green Bureaucracy in Green Village Innovation Plan in Yogyakarta Special Region (Daerah Istimewa Yogyakarta)." In 1st International Conference on Science and Technology in Administration and Management Information, ICSTIAMI 2019, 17-18 July 2019, Jakarta, Indonesia. EAI, 2021. http://dx.doi.org/10.4108/eai.17-7-2019.2303406.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Prayoga, Adi, Asih Farmia, and Mada Dewarisci Aswin. "Minat Pemuda Terhadap Agribisnis Padi Sawah di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istemewa Yogyakarta." In Seminar Nasional Semanis Tani Polije 2020. Politeknik Negeri Jember, 2020. http://dx.doi.org/10.25047/agropross.2020.44.

Full text
Abstract:
Kajian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui minat pemuda dalam bekerja di agribisnis padi sawah di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, kajian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2019. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang langsung diberikan kepada responden. Jenis kajian ini ialah kajian deskriptif dengan analisis data menggunakan skala likert. Hasil kajian menunjukan bahwa minat pemuda terhadap agribsinis padi sawah menunjukan kategori kurang minat dengan persentase rata-rata sebanyak 61%, ini dikarenakan para pemuda menganggap bahwa bekerja di agribisnis padi sawah harus berpanas-panasan, berkotor-kotoran dan membutuhkan tenaga ekstra sehingga membuat pemuda manjadi kurang berminat. Kegiatan penyuluhan dilakukan untuk memotivasi pemuda dan meningkatkan minat pemuda membangun organisasi untuk berusaha agribisnis padi, yang selanjutnya dari kesepakatan dengan pemuda membuat rancangan kelompok usaha bersama pemuda tani milenial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Murti, Sigit H. "Remote-sensing and GIS model for food security mapping in Gunungkidul Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta." In Land Surface and Cryosphere Remote Sensing IV, edited by Jing M. Chen, Reza Khanbilvardi, and Mitchell Goldberg. SPIE, 2018. http://dx.doi.org/10.1117/12.2324029.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Yudha, Donan Satria, Rury Eprilurahman, Edwina Prastiwi Sri Rizky, Wiwit Feri Wijiastuti, and Muhammad Anis Nasrullah. "Snakes and lizards (Reptilia: Squamata) of Gadjah Wong River area, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta." In INVENTING PROSPEROUS FUTURE THROUGH BIOLOGICAL RESEARCH AND TROPICAL BIODIVERSITY MANAGEMENT: Proceedings of the 5th International Conference on Biological Science. Author(s), 2018. http://dx.doi.org/10.1063/1.5050110.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pratiwi, L. H. K., A. Setianto, Y. P. Nusantara, and A. Warman. "Successtivity of Frequency Ratio to Predict Landslide, Study Case Daerah Istimewa Yogyakarta and Surrounded Area." In EAGE-HAGI 1st Asia Pacific Meeting on Near Surface Geoscience and Engineering. EAGE Publications BV, 2018. http://dx.doi.org/10.3997/2214-4609.201800410.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Murti, Sigit. "Mapping agroecosystem zone using remote sensing for food security analysis in Bantul district Daerah Istimewa Yogyakarta." In Remote Sensing for Agriculture, Ecosystems, and Hydrology, edited by Christopher M. Neale and Antonino Maltese. SPIE, 2017. http://dx.doi.org/10.1117/12.2278011.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Yudha, Donan Satria, Rury Eprilurahman, Rianjani Pratiwi, Iman Akbar Muhtianda, Aisyah Arimbi, and Hastin Ambar Asti. "Snakes and lizards (Reptilia: Squamata) of the Opak River area, province of Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia." In TOWARDS THE SUSTAINABLE USE OF BIODIVERSITY IN A CHANGING ENVIRONMENT: FROM BASIC TO APPLIED RESEARCH: Proceeding of the 4th International Conference on Biological Science. Author(s), 2016. http://dx.doi.org/10.1063/1.4953487.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Adi-Kusumo, Fajar, Gunardi, Herni Utami, et al. "Application of the empirical orthogonal function to study the rainfall pattern in Daerah Istimewa Yogyakarta province." In PROCEEDINGS OF THE 7TH SEAMS UGM INTERNATIONAL CONFERENCE ON MATHEMATICS AND ITS APPLICATIONS 2015: Enhancing the Role of Mathematics in Interdisciplinary Research. AIP Publishing LLC, 2016. http://dx.doi.org/10.1063/1.4940833.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography